MAKALAHPOLITIK ISLAM LENGKAP. 1.1. Latar Belakang. Islam merupakan agama Allah SWT sekaligus agama yang terakhir yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dengan tujuan untuk mengubah akhlak manusia ke arah yang lebih baik di sisi Allah SWT. Banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai ketakwaan di sisi KONSEPpkn secara etimologis menurut para ahli M.Nu’man Somantri 2001 sebagai berikut : “pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya,pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah,masyarakat,dan orang tua,yang semuanya itu berproses guna MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi adalah pembauran 1 Ancaman. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. 2. Tantangan. Tantangan adalah upaya yang bersifat menggugah kemampuan diri yang dapat bermakna negatif atau positif. 3. ContohSoal Politik Dan Strategi Nasional. 31 Mar, 2021 Posting Komentar. 2 3 dan 4. Irfan Fahrurrozi 14117986 Rahmad Randy P 14117949 Tegar Darmawan 14117983 Riki Setiawan 14117988 Agung Setiawan 14117961 Wahyu Budi S 14117966 14-S1TI-06 UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2017 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun PendekatanKekuatan – Berbasis adalah “teori praktik kerja” yang berfokus pada penentuan nasib sendiri dan kekuatan individu ( Model Berbasis Kekuatan dalam Pekerjaan Sosial; McCashen, Wayne (2005)) .Aspek menarik dari pendekatan berbasis kekuatan adalah tentang membuat orang mempengaruhi perubahan di dalamnya.. Sederhananya, apa itu . Jakarta - Geopolitik dipelajari dalam pendidikan sebagai disiplin ilmu yang membahas tentang sistem politik yang berhubungan dengan letak geografis. Dalam sistem tersebut terdapat unsur pembangun geopolitik. Apa saja?Secara umum geopolitik juga bisa diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh letak geografis suatu mengetahui lebih jauh berikut ini pengertian, teori, dan unsur pembangun geopolitikDalam buku "Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education" oleh Dr. Baso Madiong, SH., MH., dan kawan-kawan, geopolitik dijelaskan berasal dari kata geo dan berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli berarti kesatuan orang-orang yang berdiri sendiri dan teia berarti urusan. Geopolitik biasa juga disebut dengan wawasan Budi Juliardi bahwa secara etimologi, geopolitik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Geos yang berarti bumi termasuk ruang/wilayah atau geografi yang menjadi tempat hidup dan pemberi kehidupan serta wilayah negara. Sementara itu politik berasal dari kata "politeia".Politeia itu sendiri berasal dari kata "polis" yang berarti "kota/negara atau kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, dan "teia" yang berarti kebijakan/urusan yang bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Jadi politeia berarti kebijakan penyelenggaraan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, geopolitik adalah ilmu tentang faktor geografi terhadap ketatanegaraan atau dengan kata lain KBBI juga mengartikan geopolitik sebagai kebijakan negara atau bangsa sesuai dengan posisi berdasarkan buku bahan ajar "Geopolitik Indonesia" oleh Dwi Sulisworo dan kawan-kawan, pengertian geopolitik memiliki beberapa geopolitik sebagai ilmu memberikan wawasan obyektif akan posisi kita sebagai suatu bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara lain dalam pergaulan Geopolitik sebagai ideology landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif untuk melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat GeopolitikSebelum mengenal lebih jauh tentang unsur pembangun geopolitik simak teori-teori geopolitik menurut para ahli berikut Teori Geopolitik Friedrich RatzelPokok-pokok teori Ratzel, disebut Teori Ruang, menyebutkan bahwaa. Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme makhluk hidup, yang memerlukan ruang hidup lebensraum cukup agar dapat tumbuh dengan subur melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut, dan Kekuatan suatu negara harus mampu mewadahi Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam di mana hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat diperluas dengan mengubah batas-batas negara baik secara damai maupun melalui jalan kekerasan atau Teori Geopolitik Rudolf KjellenPokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa negara dalam sudut pandang geopolitik adalah suatu organisme Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer MahanPokok teori kedua ahli tersebut menganut "konsep kekuatan maritim" dan mencetuskan Wawasan Bahari, yaitu kekuatan di Teori Geopolitik William Mitchell, Albert Saversky, Giulio Douhet, dan John Frederick CharlesFullerKeempat ahli geopolitik ini melahirkan teori Wawasan Dirgantara, yaitu kekuatan di Teori Geopolitik Sir Halford MackinderPokok teori Mackinder menganut "konsep kekuatan darat" dan mencetuskan Wawasan Pembangunan GeopolitikDikutip dari laman resmi Fakultas Hukum Universitas Pattimura, berikut ini unsur pembangunan Keadaan geografis- Politik dan strategi- Hubungan timbal balik antara geografi dan politik- Unsur Geopolitik IndonesiaAdapun unsur-unsur geopolitik Indonesia, di antaranya1 WadahUnsur ini terdiri dari wujud wilayah yang ditentukan oleh lautan dan gugusan ribuan pulau, tata inti organisasi yakni sistem pemerintahan, dan tata kelengkapan organisasi tentang kesadaran politik & IntiIsi geopolitik di Indonesia tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia yang memiliki cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang di dalam Pembukaan UUD Tata LakuTata laku memiliki dua unsur yakni tata laku batiniah yang terbentuk karena kondisi dalam pertumbuhan hidupnya dan tata laku lahiriah yakni tentang tata perencanaan, pelaksanaan, serta penjelasan mengenai pengertian, teori, dan unsur pembangun geopolitik. Simak Video "Putri Ariani Dapat Beasiswa ke The Juilliard School" [GambasVideo 20detik] lus/lus Krisna Febrian Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas Setiap negara di dunia melakukan berbagai usaha untuk mewujudkan keutuhan bangsa dan negara. Istilah negara-bangsa nation state mesti dipahami sebagai kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Negara akan dapat berdiri dengan kaki sendiri ketika bangsa yang bernaung bersamanya memiliki tujuan yang sejalan dengan pembentukan negara tersebut. Tujuan yang dimaksud merupakan cerminan dari tabiat atapun kebiasaan bangsa itu sendiri. Konsep integrasi politik menggambarkan bagaimana seluruh elemen bangsa dan negara dapat melekat atas suatu keterikatan yang kuat. Tolak ukur keberhasilan dari integrasi politik akan terlihat ketika masing-masing individu memiliki kesadaran serta perasaan yang mengikatnya sebagai satu kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peribahasa seia sekata dan senasip sepenanggungan adalah peribahasa yang mampu menggambarkan betapa pentingnya kesamaan arah dan tujuan dalam mengarungi kehidupan bersama. Iklan Kumpulan individu-individu yang menempati daerah tertentu akan membentuk kesatuan masyarakat. Induk dari semua kumpulan tersebut adalah himpunan yang dinamakan dengan sebutan bangsa. Kesadaran yang kuat dari sebuah bangsa untuk meleburkan diri menjadi satu adalah suatu hal yang alamiah. Karena setiap individu dapat diibaratkan sebagai unit kecil yang saling membutuhkan dan memiliki keterbasan sumber daya masing-masing. Kehadiran negara bukan sekedar formalitas ataupun pengakuan kedaulatan semata. Namun lebih kepada bagaimana menyatukan visi dan misi negara yang mengacu pada nilai-nilai dan cita-cita demi kebaikan bersama. Sejalan dengan itu, jelas bahwa negara yang kuat tergambar dari bangsa yang satu. Oleh karena itu idealnya dalam proses pembentukan negara yang perlu dibangun terlebih dahulu adalah aspek kebangsaan. Definisi integrasi politik hingga saat ini memiliki beragam pengertian yang tergantung pada pendekatan sudut pandang tertentu. Namun secara sederhana, integrasi politik dipahami sebagai segala upaya yang ditempuh untuk menciptakan kesatuan atas beragam corak serta peran seluruh elemen bangsa berdasarkan nilai-nilai yang fundamental mendasar. Nilai-nilai tersebut merupakan sebuah abstraksi yang berkaitan dengan rasa satu kesatuan. Implementasi dari integrasi politik nantinya akan tercermin dari perilaku yang integratif. Perilaku integratif berarti perilaku yang menjunjung tinggi rasa kesatuan dan menghormati perbedaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Justru perbedaan yang dirasakan hendaknya menjadi alasan bagi segenap bangsa untuk mencintai keanekaragaman yang ada. Tentu setiap wilayah yang ada dalam kerangka negara memiliki ciri khas budaya ataupun nilai-nilai tertentu yang dianggap sebagai pedoman hidup. Akan tetapi jangan sampai kecintaan akan budaya tertentu menjadikan bangsa-bangsa dalam suatu negara saling bertentangan. Karena sikap yang berlebihan dalam mencintai sesuatu akan menyebabkan perpecahan. Terlepas dari itu, dapat diketahui bersama bahwa negara tercipta atas dasar kedaulatan penduduk dan wilayah yang satu. Oleh karenanya negara dalam konteks kemunculannya mesti berlandaskan atas dasar rasa persatuan. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu negara akan menjadi penguat hubungan antara bangsa-bangsa yang hidup dengan budaya yang beragam. Lebih lanjut, identitas nasional merupakan ciri khas dari suatu negara yang membedakannya dengan negara lain di dunia. Integrasi politik memiliki relasi yang cukup kuat dengan budaya politik yang berkembang. Ketika rezim pemerintahan lebih bersifat demokratis secara otomatis masyarakat akan terdorong untuk melakukan komunikasi dua arah dengan pemerintahan. Budaya politik dalam hal ini akan mengarah pada budaya politik yang partisipatif. Pemerintahan yang dapat menampung aspirasi masyarakat secara luas dapat dicirikan sebagai salah satu aspek integrasi politik yang bersifat vertikal. Yang mana aspek vertikal menjelaskan terkait hubungan antara elit dan massa dalam sistem politik. Dukungan serta aspirasi yang diberikan oleh masyarakat nantinya akan berbuah pada setiap keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Pemerintahan yang baik akan menyesuaikan diri terhadap persoalan apa yang menjadi prioritas utama bagi masyarakat untuk dipenuhi. Selain bersentuhan dengan aspek vertikal, integrasi politik juga memiliki aspek yang bersifat horizontal. Aspek horizontal menekankan pada kedaulatan wilayah serta penyatuan atas beragam aspek sosial budaya seperti ras, suku, dan agama. Lebih luas integrasi politik secara horizontal dapat berhasil ketika terdapat rasa toleransi di antara segenap bangsa yang hidup di wilayah teritorial suatu negara. Negara Indonesia yang dikenal kaya akan budayanya dapat bersatu sebab falsafah hidup berbangsa dan bernegara yang bernama Pancasila. Pancasila berkaitan erat dengan sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia dari berbagai bidang. Karena itulah keberadaan Pancasila harus dipahami sebagai pedoman dalam menggapai cita-cita yang harus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia. Kelima sila tersebut hendaknya menjadi kekuatan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk dapat menciptakan kehidupan yang sejahtera, adil, dan makmur untuk semua. Proses integrasi politik akan membuahkan hasil yang baik ketika seluruh pihak memaksimalkan perannya masing-masing. Sebaliknya disintegrasi perpecahan akan muncul ke permukaan ketika terdapat ketidaksepahaman antara pihak yang satu dengan yang lainnya. Misalnya saja dari aspek vertikal, pemerintah akan dianggap gagal dalam membangun integrasi politik ketika tidak mampu menjalin komunikasi politik yang baik dengan rakyat. Konsekuensi logis yang akan diterima pemerintah adalah realitas bahwa rakyat lebih condong memberikan cap negatif terhadap pihak pemerintah. Terlepas dari itu semua, kepemimpinan politik berpengaruh besar terhadap integrasi politik. Bangsa akan bersatu padu ketika dibimbing oleh sosok pemimpin yang memiliki keteladanan yang baik. Hambatan dari proses integrasi politik akan mampu diatasi oleh pemimpin yang memahami realitas sosial dan politik. Ikuti tulisan menarik Krisna Febrian lainnya di sini. Saat melibatkan kekuasaan, segala sesuatu pasti akan berhubungan langsung dengan sistem politik. Namun, alih-alih berbicara mengenai sistem politik, apa sebetulnya yang dimaksud dengan politik itu sendiri? Apakah hanya norma-norma tertentu untuk meraih simpati masyarakat agar mendapatkan kekuasaan? Lagi pula, untuk mempelajari sistem politik dan unsurnya yang berupa suprastuktur dan infrastruktur, tentunya kita harus mengetahui makna dari politik terlebih dahulu. Oleh karena itu, berikut adalah pemaparan hakikat dari sistem dan politik itu sendiri yang akan menunjang pemahaman kita pada suprastruktur dan infrastrukturnya sendiri. Pengertian Sistem Politik Menurut Pamudji dalam Tim kemdikbud, 2017, hlm. 76 sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh. Sementara itu menurut Rusadi Kantaprawira Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 76 sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur atau elemen. Unsur, komponen atau bagian yang banyak tersebut berada dalam keterikatan yang kait-mengait dan fungsional. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan dari unsur-unsur pembentuknya baik yang berupa input masukan ataupun output hasil yang terdapat dalam lingkungan dan di antara unsur-unsur tersebut terjalin suatu hubungan yang fungsional. Selanjutnya, secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis yang berarti “kota yang berstatus negara kota”. Dalam bahasa Arab, istilah politik diartikan sebagai siyasah yang berarti “strategi”. Selanjutnya, beberapa ahli dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 77 mendefinisikan pengertian sistem politik adalah sebagai berikut. David Easton, menyatakan bahwa sistem politik merupakan seperangkat interaksi yang diabstraksi dari seluruh perilaku sosial, melalui nilai-nilai yang dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat. Robert A. Dahl menyimpulkan bahwa sistem politik mencakup dua hal yaitu pola yang tetap dari hubungan antarmanusia, kemudian melibatkan seseuatu yang luas tentang kekuasaan, aturan dan kewenangan. Jack C. Plano, mengartikan sistem politik sebagai pola hubungan masyarakat yang dibentuk berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dan dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat tersebut. Rusadi Kantaprawira, berpendapat bahwa sistem politik merupakan berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit dan kesatuan yang berupa negara atau masyarakat. Dari berbagai rumusan di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah keseluruhan kegiatan politik di dalam negara atau masyarakat yang mana kegiatan tersebut berupa proses alokasi nilai-nilai dasar kepada masyarakat dan menunjukkan pola hubungan yang fungsional di antara kegiatan-kegiatan politik tersebut. Ciri Sistem Politik Sistem politik menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu untuk masyarakat. Fungsi-fungsi itu adalah membuat keputusan-keputusan kebijakan yang mengikat alokasi dari nilai-nilai baik yang bersifat materi maupun non-materi. Keputusan-keputusan kebijakan ini diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan masyarakat. Sistem politik menghasilkan output atau keluaran berupa kebijakan-kebijakan negara yang bersifat mengikat kepada seluruh masyarakat negara. Artinya, melalui sistem politik aspirasi masyarakat yang berupa tuntutan dan dukungan cerminan tujuan masyarakat dirumuskan lalu dilaksanakan oleh kebijakan-kebijakan negara tersebut. Oleh karena itu sistem politik berbeda dengan sistem-sistem sosial yang lainnya. Tepatnya, menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 78 terdapat empat ciri khas dari sistem politik yang membedakan dengan sistem sosial yang lain, meliputi Daya jangkaunya universal, meliputi semua anggota masyarakat; Adanya kontrol yang bersifat mutlak terhadap pemakaian kekerasan fisik; Hak membuat keputusan-keputusan yang mengikat dan diterima secara suka rela; Keputusannya bersifat otoritatif, artinya mempunyai kekuatan legalitas dan kerelaan yang besar. Dengan demikian, sistem politik yang berjalan tidak akan terlepas dari keseluruhan unsur-unsur penyokongnya. Maksudnya, dalam menjalankan sistem politik dalam suatu negara diperlukan struktur lembaga negara yang dapat menunjang jalannya pemerintahan. Struktur politik merupakan cara untuk melembagakan hubungan antara komponenkomponen yang membentuk bangunan politik suatu negara supaya terjadi hubungan yang fungsional. Struktur politik suatu negara terdiri atas kekuatan suprastruktur dan infrastruktur. Apa yang dimaksud dengan suprastruktur dan infrastruktur? Mudahnya, suptrastruktur politik adalah berbagai lembaga atau instansi yang menjalankan sistem politik dari dalam pemerintahan, sementara infrastruktur politik adalah lembaga-lembaga non-pemerintah yang ikut menjalankan dan memelihara sistem politik. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mendalam mengenai kedua unsur penunjang sistem politik di Indonesia, yakni suprastruktur dan infrastruktur sistem politik Indonesia. Suprastruktur politik adalah gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya diatur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan lainnya Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 78. Dengan kata lain, suprastruktur politik juga dapat diartikan sebagai mesin politik resmi di suatu negara dan merupakan penggerak politik yang bersifat formal. Bentuknya adalah Lembaga-lembaga yang telah diatur dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945, yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dsb. Lembaga-lembaga tersebut akan membuat berbagai keputusan yang berkaitan langsung dengan kepentingan umum masyarakat Indonesia. Infrastruktur Politik Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut serta dalam membentuk kebijaksanaan Negara Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 79. Infrastruktur politik di Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan yang diperlukan dalam bidang politik dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan proses pemerintahan negara. Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik. Artinya, setiap organisasi non-pemerintah termasuk kekuatan infrastruktur politik. Di Indonesia banyak sekali organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan infrastruktur politik, beberapa di antaranya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kekuatan sebagai berikut. Partai Politik Partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pemilihan umum Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 79. Pendirian partai politik biasanya didorong oleh adanya persamaan kepentingan, persamaan cita-cita politik, persamaan keyakinan keagamaan, atau visi dan misi tertentu untuk memperjuangkan kepentingan bangsa. Partai politik akan berpartisipasi untuk memajukan dan mencalonkan kader-kadernya untuk menjadi pemimpin-pemimpin bangsa lewat pemilihan umum. Kelompok Kepentingan Interest Group Kelompok kepentingan adalah kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik Negara Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 79. Kelompok kepentingan bisa menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik. Biasanya kelompok ini bergandengan erat dengan salah satu partai politik dan keberadaannya bersifat independen mandiri. Untuk mewujudkan tujuannya, tidak menutup kemungkinan kelompok kepentingan dapat melakukan negosiasi dan mencari dukungan kepada masyarakat perseorangan ataupun kelompok masyarakat. Contoh dari kelompok kepentingan adalah elite politik, pembayar pajak, serikat dagang, lembaga swadaya masyarakat LSM, serikat buruh, dsb. Kelompok Penekan Pressure Group Kelompok penekan adalah kelompok yang bertujuan mengupayakan atau memperjuangkan keputusan politik yang berupa undang-undang atau kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan kepentingan dan keinginan kelompok mereka. Biasanya, kelompok ini tampil ke depan dengan berbagai cara untuk menciptakan pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok mereka. Caranya dapat melalui berdemonstrasi, melakukan aksi mogok, dsb. Media Komunikasi Politik Media komunikasi politik, seperti namanya adalah alat komunikasi politik dalam proses penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung, baik terhadap pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media komunikasi ini antara lain adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin, brosur, tabloid, dsb. Media ini juga dapat berupa media elektronik seperti televisi, radio, internet, dsb. Media komunikasi politik diharapkan mampu mengolah, mengedarkan informasi bahkan mencari aspirasi/pendapat sebagai berita politik yang objektif dan mampu memberikan gambaran objektif mengenai berbagai hal yang diangkat atau diperjuangkan oleh infrastruktur politik kepada masyarakat luas. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. February 18, 2021 Post a Comment Terangkan pengertian kekuatan integrasi secara politik!JawabPengertian kekuatan integrasi secara politik adalah kemampuan kerajaan-kerajaan tradisional dalam menguasai wilayah yang luas di Nusantara di bawah kontrol politik secara longgar dan menempatkan wilayah kekuasaannya sebagai kesatuan-kesatuan politik di bawah pengawasan kerajaan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁 Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang07 Juli 2022 0434Jawaban yang tepat terkait kekuatan integrasi secara politik adalah kemampuan kerajaan Hindu-Budha dalam menguasai wilayah-wilayah yang luas di Nusantara. Kerajaan Hindu Buddha memiliki kemampuan dalam menguasai wilayah yang ada di Nusantara. Kemampuan menguasai wilayah tersebut dikatakan sebagai kekuatan integrasi secara politik. Kerajaan Hindu Buddha yang dimaksud adalah kerajaan Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit. Kerajaan-kerjaan tersebut memiliki kemampuan dalam mengatur beberapa wilayah yang ada di Nusantara, baik dalam hal perdagangan, politik, budaya, dan lainnya. Jadi, kekuatan integrasi secara politik adalah kemampuan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha dalam menguasai wilayah-wilayah yang luas di Nusantara.

apa yang dimaksud dengan kekuatan integrasi secara politik